Tuesday, October 1, 2013

Jangan pernah berputus harapan dengan Allah



Saudariku,
Adik-adikku,
Sahabat-sahabat disayangi kerana Allah,

Jangan pernah berputus harapan dengan Allah…

Pada zaman Nabiullah Musa As, datanglah kepada Beliau seorang wanita untuk bertaubat kepada Allah atas semua kesalahan yang telah dia lakukan selama ini.

Wanita tersebut berkata: "Wahai Nabiullah, saya jauh-jauh datang kesini hanya untuk bertaubat kepada Allah, mohonkan Taubatku diterima oleh-Nya”. Nabi Musa AS, berkata: "Gerangan dosa apakah yang telah engkau perbuat, hingga engkau ingin bertaubat kepada Allah SWT?”. Wanita tersebut berkata kembali:” Aku telah berzina dengan seseorang dan telah melahirkan seorang bayi, karena rasa malu dan takut diketahui oleh orang lain, maka aku bunuh bayi terserbut”. 

Demi mendengar itu semua, Nabi Musa sangatlah marah, lalu Beliau berkata:” Pergilah engkau, jangan kau bakar aku dengan api neraka yang diakibatkan oleh perbuatanmu itu!!”. Wanita tersebut menangis lalu berkata:” Wahai Nabi Allah, tidakkah aku dapat bertaubat kepada Allah, dan aku berjanji tidak akan mengulangi semuanya itu”. Nabi Musa AS, masih dalam keadaan marah mengusir wanita tersebut sambil berkata:” Dosamu terlalu besar dan tidak bisa dimaafkan”. Lalu pulanglah wanita tersebut sambil menangis. 

Tidak lama dari kejadian tersebut, datanglah Malaikat jibril kepada Nabi Musa AS. Jibril berkata:” Wahai Musa, Allah telah menegurmu, mengapa engkau tolak taubatnya wanita tersebut, padahal wanita tersebut telah benar-benar mengakui kesalahan dan menyesal atas semua kesalahannya itu, dia ingin kembali ke jalan yang benar, harusnya Engkau membimbingnya bukannya mengusirnya!!!”. 

Demi mendengar itu semua, Nabi Musa berkata: "Dosa wanita tersebut terlalu besar wahai Jibril, dan Aku tidak yakin Allah akan mengampuni dosa tersebut”. Jibril berkata: "Allah Maha Pengampun lagi Maha Mendengar taubat dari Hamba-Nya yang benar-benar ingin bertaubat, Bahkan dosa yang lebih besar dari itupun Allah pasti akan mengampuninya”. 

Berkata Nabi Musa AS: "Dosa apakah yang lebih besar daripada dosa wanita yang telah berzina dan membunuh anak dari hasil perzinahan tersebut, Ya Jibril???”. Jibril menjawab: "Seseorang yang meninggalkan Sholat dengan sengaja”. Mendengar itu semua Nabi Musa menangis dan dia menyesal atas kekeliruan yang telah Beliau lakukan kepada wanita yang benar-benar ingin bertaubat.

Sekali lagi saudariku, janganlah berputus harapan pada Allah, sesungguhnya Allah sangat menyayangi makhluknya..

“Katakanlah: “Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar: 53)
“Jika kalian melakukan kesalahan-kesalahan (dosa) hingga kesalahan kalian itu sampai ke langit, kemudian kalian bertaubat, niscaya Allah SWT akan memberikan taubat kepada kalian.” (Hadist diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Abi Hurairah, dan ia menghukumkannya sebagai hadits hasan dalam kitab sahih Jami’ Shagir – 5235)


Semoga Allah memberikan hidayahNya, membuka hati dan fikiran kita, menerima taubat kita dan menggolongkan kita kepada orang-orang yang di ampuni dosanya dan di terima segala amal kebajikan kita… 

Amiinn Ya Rabbal Alaminn...


Jodoh itu milik kita





Pernah suatu ketika….saya bertanya apa kelemahannya. Sebab saya tak dapat detect apa kelemahannya. Pelbagai monolog bertandang dalam kotak minda:

“Dia ada banyak kelebihan sedangkan aku?”
“Lemahnya aku ni..”
“Antara aku dan dia, banyak perbezaan yang tak dapat disangkal”
“Mungkin bukan jodoh”
“Semoga dirinya bertemu dengan pasangan yang terbaik dengan izinNya”

Tapi kalau dapat yang kamu tak nak, lantaran kelemahan yang ada pada dia, ingatlah bahawa dalam diri setiap insan telah Allah ciptakan dengan kelebihan masing-masing.

Pandangan hati yg bersih itu lebih tajam dari pandangan mata lahir. Tak ada sesuatu yang Allah tentukan secara main-main dan sia-sia...carilah hikmahnya dengan mata hati...kerana keajaiban hati menembus tabir perintang antara Allah dan hambaNya.

"Aku gelisah hidup tanpa cintaNya..aku juga meyakini sahabat-sahabatku turut gelisah tanpa cintaNya..."

".....aku mengasihi insan lain seperti diriku.. kerana itu meskipun cintaku padaMu tidak sehebat mana, aku tetap mahu mengajak insan lain mencintaiMu Ya Allah.. kerana aku berharap dengan curahan kasihku pada insan biasa, Allah akan memberi balasan dengan mencintai aku.. hanya cintaNya yang aku dambakan...Ya Allah.. aku tak berdaya tanpaMu.. hanya Engkau satu-satunya pergantunganku.. peliharalah aku dan sahabat-sahabatku agar setiap detik dalam redhaMu.."